• Home
  • FrankBlog
  • FrankNews
  • Music Projects
    • Musik Franki
    • Science In Music
    • FNF
    • Raksasa
      • Raksasa Channel
    • The Time Travellers
  • FranKKomiK
    • BonBinBen
      • BonBinBen 2008
      • BonBinBen 2010
    • KomikNAIF
    • Setan Jalanan
      • Trailer Setan Jalanan
      • Original Sound Track Setan Jalanan – Raksasa
    • Geng Bedug
  • Drawings
    • INKTOBER 2014
    • INKTOBER 2017
    • Doodles
  • Galeri Franki
  • Video
  • FK.com
  • Twitter
  • Soundcloud
  • Instagram

drama radio

Pantang Kendor, Semangat Komik Indonesia!

July 1, 2018 by adin
FrankNews
aksi setan jalanan, drama radio, film di radio, franknews, geng bedug, komik, setan jalanan, volt x setan jalanan

Salam, guys. Gimana kabar kamu semua? Masik suka baca komik?

Pergeliatan komik Indonesia saat ini semakin bergairah, seiring dengan berkembang pesatnya platform digital di negara kita. Sebutlah LINE Webtoon yang sudah berjuang sejak 2014 silam, lalu ada Comico Indonesia yang terbilang baru, dan terakhir CIAYO Comics – yang kini sedang gencar mempromosikan komik-komik digital asli Indonesia. Ini adalah sebuah pertanda baik masa depan industri komik kita, yang diharapkan dapat menaikkan kesejahteraan seniman komiknya, baik itu penulis, kreator, maupun illustrator komik.

Lantas, bagaimana dengan industri komik cetak di Indonesia? Masih naik-turun, memang. Tapi belum bisa dibilang memprihatinkan. Masih banyak penggemar komik kita yang suka mengkoleksi buku. Semua kembali lagi ke konten, apakah komik kita cukup bisa meyakinkan mereka agar mau membelinya, atau tidak. Selaku produser komik Indonesia, FranKKomiK sangat mendukung pergerakan komik Indonesia, baik itu digital maupun cetak. Walau terbilang masih baru dan belum menghasilkan banyak judul, FranKKomiK akan selalu berusaha turut memajukan komik Indonesia, dimulai dari membenahi sistem bisnisnya dahulu. Kami sadar bahwa industri kreatif sangat erat hubungannya dengan seniman, pemodal, sponsor, dan distributornya. Karena itulah kami sangat berhati-hati dalam menjalankan bisnis kami, agar semua pihak merasa terpuaskan.

FranKKomiK sejak berdirinya di tahun 2014 hingga kini (2018) telah menghasilkan beberapa judul, di antaranya: trilogi Setan Jalanan (terbitan Cendana Art Media, karya Franki Indrasmoro dan Haryadhi, 2014-2016), Semoga Dunia Tidak Hancur Hari Ini (terbitan indie kerjasama FranKKomiK & Numbo Comics, karya Franki Indrasmoro dan Afif Numbo, 2015), Geng Bedug (terbit indie digital di Instagram, terbit di harian Republika saat Ramadan tahun 2017-2018, dan terbit dalam format buku melalui penerbit Rekomika tahun 2017, karya Aria Baja, Franki Indrasmoro dan Doni Kudjo), dan serial komik digital Volt X Setan Jalanan di CIAYO Comics (karya kolaborasi Skylar Comics dan FranKKomiK, 2017-2018). Kami kini juga tengah mengembangkan judul komik baru kami, Terekam Tak Pernah Mati, berkolaborasi dengan Octopuss Garden, mengangkat tema perjalanan musik Indonesia dengan karakter Mice Cartoon dan Komikazer sebagai narator ceritanya. Kamu bisa mengakses komik ini di akun Instagram @terekamtakpernahmati.

Di antara beberapa judul komik di atas, kami juga menghasilkan karya kolaborasi bersama salah satu radio besar di Jakarta, Gen FM; yaitu sebuah cerita yang diangkat dari komik trilogi Setan Jalanan, judulnya Aksi Setan Jalanan. Sebuah sandiwara radio yang mempunyai istilah khusus di Gen FM: Film Di Radio (FDR). FDR Aksi Setan Jalanan (ASJ) sejauh ini adalah pencapaian terbesar FranKKomiK. Selain karena proyek ini merupakan produk turunan sebuah komik ke dalam medium yang berbeda, FDR ASJ juga dikerjakan dengan usaha yang maksimal. Dukungan penuh Aspira Premio Duo Massimo beserta para pemain film papan atas seperti Deva Mahenra (sebagai Kelana/Setan Jalanan), Shareefa Daanish (sebagai Josephine), Chelsea Islan (sebagai Tya, tokoh baru khusus FDR ASJ), dan Abimana Aryasatya (sebagai Inspektur Surya) sangat membantu karakter Setan Jalanan ngebut sampai ke permukaan, sehingga semakin dikenal publik.

Ya, FranKKomiK memperjuangkan komik Indonesia tidak hanya terbatas pada buku cetak dan komik digital saja, namun juga turut berusaha mengembangkan karakter komiknya sehingga menjadi Intelectual Property yang memiliki nilai jual tersendiri. Kamu komikus? Kamu kreator? Kamu penulis? Ayo, jangan kendor semangat! Terus maju! Komik Indonesia bergairah kembali sekarang. Kita cuma tinggal perlu membuktikan kepada publik bahwa karya komik kita patut diapresiasi lebih.

Saat ini FranKKomiK tengah mempersiapkan judul baru Setan Jalanan. Kali ini saya (Franki Indrasmoro) berkolaborasi dengan Ajon Purwo Hanggoro dalam penulisan naskah, sedangkan Ajon juga yang bertindak sebagai illustratornya.

Ajon adalah komikus asal Yogyakarta yang dikenal dengan karya indie-nya, seperti Badut Pembunuh, Rumah Van Groot, Cabuh Mataram, dan Joane. Keunikan Ajon terletak pada gaya komik Indonesia jadulnya. Kalian bisa lebih mengenal Ajon melalui akun Facebook @ajon.purwohanggoro, dan silakan lihat sendiri keunikannya yang kami maksud tadi. Tunggu perkembangan komik Setan Jalanan terbaru persembahan FranKKomiK.

Salam semangat komik Indonesia, guys!

Ditulis oleh: Franki Indrasmoro

 

Karakter Josephine dan Setan Jalanan hasil goresan Ajon Purwo Hanggoro

Karakter Josephine dan Setan Jalanan hasil goresan Ajon Purwo Hanggoro

FRANK YOU 2017, Terima Kasih Tahun 2017

December 31, 2017 by adin
FrankBlog
7 bidadari, aksi setan jalanan, diary franki, drama radio, film di radio, frankblog, frankyou, geng bedug, naif, naifband, setan jalanan, volt x setan jalanan

Guys, secara pribadi, gue ingin ucapkan banyak terima kasih buat elo semua yang sudah mengapresiasi karya-karya gue selama ini, baik itu karya musik gue di NAIF dan RAKSASA, juga karya gue di dunia komik bersama FranKKomiK.

Tahun 2017 banyak membawa kenangan berarti bagi gue. Mengudaranya sandiwara radio Setan Jalanan yang punya nama sendiri Film Di Radio: Aksi Setan Jalanan di bulan April tahun ini, lalu diluncurkannya komik Geng Bedug juga komik digital Volt X Setan Jalanan di bulan Agustus, dan ditutup dengan peluncuran album ketujuh NAIF yang bertajuk 7 Bidadari tepat saat perayaan ulang tahun NAIF ke-22 bulan Oktober lalu; semua sangat berkesan. Dan semua gue rekam secara digital melalui hashtag #FrankYou2017 di media sosial.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah – Tuhan semesta alam – gue ucapkan, sebagai tanda terima kasih atas semua ide kreatif yang nggak kunjung habis. Semoga nggak akan pernah habis sampai gue tutup usia nanti, dan semoga bisa menjadi berkah untuk semua. Nggak cuma untuk gue dan keluarga gue aja, tapi buat kalian semua. Buat kita semua.

Gue percaya, sekecil apapun sumbangsih kita terhadap dunia yang luas ini, semua nggak akan pernah sia-sia. Karena setiap kita saling menginspirasi dan terinspirasi, untuk membuat hal yang kecil menjadi lebih besar dan lebih besar lagi. Jadi, intinya adalah: semua hal dimulai dari kita sendiri. Mulailah bergerak. Bertindak. Bukan cuma berpikir dan berencana. Jangan takut jatuh. Adanya jatuh adalah untuk bangkit. Dan apabila nanti elo udah berhasil bangkit, elo akan menemukan satu saat di mana lo akan berpikir dan merenung. Menerenung tentang segala perjalanan hidup lo. Tentang jatuh-bangun elo.

Dan bila semua udah lo jalani dan renungkan, lo akan menemukan apa yang gue temukan dalam perenungan gue. Yaitu kalimat: “Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?”.

Selamat Tahun Baru 2018. Semoga Tuhan selalu memberkahi kita kebaikan dan keselamatan.

FK-News-140417-001 launching-geng-bedug-002 geng-bedug-003 logo-resmi-voltxsetanjalanan 7-bidadari-naif-cover

Artwork by: Rudy AO

Artwork by: Rudy AO

20171231-gengbedug-pesanonline 20171231-voltxsetanjalanan 7-bidadari-naif-album

#AksiSetanJalanan – Jelang Episode 10

June 13, 2017 by adin
FrankBlog
aksi setan jalanan, drama radio, film di radio, frankblog, frankkomik, setan jalanan

Akhirnya #FilmDiRadio #AksiSetanJalanan akan menemui hari akhir penayangannya Jumat ini, 16 Juni 2017. Sebanyak 10 episode sudah, sandiwara radio garapan FrankKomik bareng Gen 98.7 fm Jakarta ini berjalan, dan alhamdulillah, kami semua puas dengan hasil yang kami capai.

Terima kasih untuk kamu yang udah ngikutin Aksi Setan Jalanan selama ini. Terima kasih juga untuk Gen FM, Aspira Premio Duo Massimo, Aria Baja, Christie Augusta, Hermawan Kurnianto, Ndit Naratama, Ifa Fachir, Deva Mahenra, Chelsea Islan, Abimana Aryasatya, Sammy Bramantyo, Shareefa Daanish, dan semua yang sudah mendukung program ini.

Aksi #SetanJalanan bisa juga disimak melalui podcast www.987genfm.com dan kanal Youtube Gen FM.

The Journey To “AKSI SETAN JALANAN” [3]

May 9, 2017 by adin
FrankBlog
aksi setan jalanan, diary franki, drama radio, film di radio, frankblog, frankkomik, setan jalanan

Bersama Ifa, hadir Barry Maheswara, menggarap scoring drama radio ini. Film Di Radio (FDR), kalau Gen FM bilang. Ya, FDR adalah istilah untuk drama radio di Gen FM. Menurut Direktur Utama Gen FM, om Adri Syarkawie, ada perbedaan antara FDR dengan drama radio biasa. Dalam FDR, pendekatan storytelling yang diterapkan lebih merujuk ke film layar lebar. Tanpa ada narasi yang ngejelasin situasi, seperti layaknya drama radio. Gue juga baru ngerti pas preskon waktu itu. Hehe.

Masih bicara soal divisi musik, disiapkan dua buah lagu untuk soundtrack FDR ASJ ini. Memang sengaja treatmentnya seperti anime. Ada satu lagu yang bertempo medium atau cepat di intro, dan satu lagu bertempo lambat di outro. Semua dinyanyiin langsung oleh Deva Mahenra. Yang mid-tempo judulnya Rasa Yang Tersembunyi (Deva featuring Sivia Azizah), dan yang low-tempo judulnya Berkelana (Deva). Kedua lagu itu ditulis nada dan musiknya oleh Ifa, sedangkan lirik ditulis oleh Ndit Naratama, sutradara FDR ASJ.

Ngomongin tentang Ndit Naratama… Ada yang unik dengan orang ini. Selama perjalanan gue jadi musisi, jadi produser album musik, produser drama musikal, sampai akhirnya jadi produser komik, gue banyak mengenal orang berbakat. Tapi yang satu ini, si bapak Ndit ini, adalah orang yang multitalenta sekaligus multitasking. Gimana nggak? Sutradara iya, acting coach iya, penulis naskah iya, penulis lirik lagu iya, sampai foto model pun iya! Hehehe… Luar biasa!

FDR ASJ tayang setiap Jumat, guys. Jam 9 pagi, lalu ditayangkan ulang jam 5 sore dan 10 malam. Berdurasi 30 menit, dan ditayangkan sebanyak 10 episode. Cerita yang ada di situ semua berdasarkan apa yang ada di trilogi komik Setan Jalanan yang gue tulis, tapi mengambil sudut pandang yang berbeda. Adalah seorang produser dan penyiar Gen FM yang bernama Tya. Ceritanya si Tya ini sangat tertarik dengan pemunculan Setan Jalanan yang mengundang kontroversi. Banyak orang yang menganggap Setan Jalanan adalah ancaman, termasuk polisi. Namun nggak sedikit yang menganggap Setan Jalanan adalah pahlawan yang selama ini dicari-cari, yang berani memberangus kriminalitas dan melumpuhkan kejahatan yang merajalela. Somehow, Tya ngerasain apa yang dirasain mereka yang mendukung Setan Jalanan itu. Mulai dari sinilah Tya akhirnya – atas nama dedikasinya terhadap jurnalisme – memutuskan untuk mengejar Setan Jalanan. Siapa sangka, ketertarikan Tya sama Setan Jalanan nggak cuma sampai di permukaan. Tya mulai ngerasa ada rasa lain yang tersembunyi di dalam hatinya. Cia’elaaa! Gitu dah… Hehehe.

Untuk versi FDR di Gen FM, gue memang sengaja ngasih porsi agak banyak dalam ngeracik bumbu romannya. Tentu aja ini berhubungan sama para Sobat Gen garis keras yang kebanyakan perempuan. Hehe. Well, sah aja, kan? Itulah yang dimaksud dengan “seni yang fleksibel dalam menyesuaikan media”.

Gue nggak menampik kenyataan bahwa gue banyak melakukan kompromi dalam pengembangan Setan Jalanan. Bahkan sejak awal komik Setan Jalanan yang elo lihat beredar di pasaran ini, gue udah cukup berkompromi. Pada saat mengkonsep awal komiknya, gue berniat menampilkan komik Setan Jalanan dalam format berwarna dan bergaya gambar realis. Tapi, karena itu pasti membutuhkan proses yang panjang, ditambah lagi beberapa masukan dari teman-teman yang udah cukup lama berkecimpung di bidang penerbitan komik, bahwa pembaca komik di Indonesia cenderung menyukai format manga (komik Jepang). Sedangkan gue bukan penggemar manga samasekali. Tapi pada akhirnya, supaya bisa menarik pembaca komik di Indonesia, gue bersedia menurunkan ego dan idealisme gue itu, dan jadilah komik trilogi Setan Jalanan dalam format yang elo tau sekarang ini. Tapi secara konten cerita, gue nggak bisa terlalu berkompromi. Gue punya standarisasi sendiri mau kayak gimana cerita komik yang gue tulis. Yang penting gue cukup tau batasan apa yang gue harus perhatikan saat ingin menerbitkan komik di Indonesia.

Deva Mahenra (tengah) sebagai Kelana/Setan Jalanan

Deva Mahenra (tengah) sebagai Kelana/Setan Jalanan

Shareefa Daanish (tengah) sebagai Josephine

Shareefa Daanish (tengah) sebagai Josephine

Chelsea Islan (ketiga dari kiri) sebagai Tya

Chelsea Islan (ketiga dari kiri) sebagai Tya

Abimana Aryasatya (kanan) sebagai Inspektur Surya

Abimana Aryasatya (kanan) sebagai Inspektur Surya

Sammy Bramantyo (tengah) sebagai Jarot

Sammy Bramantyo (tengah) sebagai Jarot

Video promo Aksi Setan Jalanan (Shareefa Daanish)

The Journey To “AKSI SETAN JALANAN” [2]

April 30, 2017 by adin
FrankBlog
aksi setan jalanan, diary franki, drama radio, film di radio, frankblog, frankkomik, komik, setan jalanan

Kenapa drama radio? Well… Kenapa nggak? Hehehe. Jujur, gue nggak tau kenapa. Gue waktu itu cuma berpikir kalau setelah trilogi komiknya selesai, kayaknya lucu juga kalau ceritanya diangkat ke drama radio. Sesimpel itu. Lagian, gue pikir, saat ini sepertinya baru drama radio aja yang gue mampu kerjakan. Bikin animasi atau movie mungkin masih terlalu muluk untuk dijalankan. Gue, sebagai orang yang udah cukup lama terjun di musik, memiliki hubungan yang cukup mesra dengan media, terutama radio. Jadi, gue rasa nggak ada salahnya nyoba dekati mereka. Apalagi, menurut sejarah komik di Amerika, banyak karakter-karater komik di sana yang di masa awalnya juga menggauli media radio untuk memperkenalkan diri ke publik saat itu. Di Indonesia sendiri, drama radio punya banyak fans di era 1980an dan 1990an.

Lalu, setelah gue diskusikan ke mas Baja (co-founder FranKKomiK), walau awalnya dia agak heran juga, akhirnya dia setuju. Kami berdua sepakat untuk memproduksi drama radio.

Pertanyaan berikutnya: radio apa? Yang terbersit dari Baja pertama kali saat itu adalah Gen FM. Ternyata – gue baru tau juga – sejak beberapa tahun terakhir, radio yang berbasis di Jakarta yang gelombangnya 98,7 FM itu sudah memulai upayanya ngebikin hits lagi drama radio. Wah, suatu kebetulan! Akhirnya kami langsung presentasikan ide ini ke pihak Gen FM. Saat itu kalau nggak salah sekitar bulan Desember 2016. Gayung bersambut, man! Alhamdulillah.

Setelah beberapa kali meeting, baik di dunia nyata maupun maya, akhirnya drama radio Setan Jalanan mulai diproduksi. Sempat ada sedikit wacana untuk mengganti judulnya, karena kata “Setan Jalanan” agak berkonotasi negatif. Lagu lama. Hal ini sempat pula gue alami saat pertama kali mempresentasikan komik Setan Jalanan ke beberapa penerbit. Akhirnya diputuskan judulnya “Aksi Setan Jalanan”, biar lebih halus dan representatif untuk umum. Nggak masalah.

Yang gue nggak sangka saat itu adalah, ternyata dari pihak Gen FM berniat membuat proyek drama radio ini super-serius. Nggak tanggung-tanggung, mereka mengajak nama-nama besar untuk dijadikan pemain – atau lebih tepatnya: pengisi suara. Disebutkanlah beberapa nama yang cukup bikin gue tercengang. Setelah gue timbang-timbang, disesuaikan dengan karakter yang ada di komik, akhirnya terpilihlah Deva Mahenra sebagai Kelana/Setan Jalanan, Shareefa Daanish sebagai Madam Jo, dan Abimana Aryasatya sebagai Inspektur Surya. Pemeran Jarot saat itu belum ditemukan yang pas.

Sambil produksi berjalan, sambil dicari pula pengisi suara Jarot. Sementara itu, gue secara nggak sengaja papasan sama Ifa Fachir, ex-keyboardist Maliq & D’Essentials, di sebuah mal di bilangan Jakarta Selatan. Kami ngobrol sebentar. Ifa mengungkapkan keinginannya untuk melebarkan positioningnya di music entertainment. Nggak hanya sebagai musisi di panggung atau produser musik; tapi juga ke divisi musik di film dan drama musikal panggung. Dan, tanpa pikir lama, langsung gue tawarkan posisi ke Ifa sebagai penata musik di drama radio Aksi Setan Jalanan. Tentunya dengan seijin pihak Gen FM. Dan, bergabunglah Ifa di proyek ini.

Bersama Ifa, hadir Barry Maheswara, menggarap scoring drama radio ini. Film Di Radio (FDR), kalau Gen FM bilang. Ya, FDR adalah istilah untuk drama radio di Gen FM. Menurut Direktur Utama Gen FM, om Adri Syarkawie, ada perbedaan antara FDR dengan drama radio biasa. Dalam FDR, pendekatan storytelling yang diterapkan lebih merujuk ke film layar lebar. Tanpa ada narasi yang ngejelasin situasi, seperti layaknya drama radio. Gue juga baru ngerti pas preskon waktu itu. Hehe.

Masih bicara soal divisi musik, disiapkan dua buah lagu untuk soundtrack FDR ASJ ini. Memang sengaja treatmentnya seperti film kartun Jepang atau anime. Ada satu lagu yang bertempo medium atau cepat di intro, dan satu lagu bertempo lambat di outro. Semua dinyanyiin langsung oleh Deva Mahenra. Yang mid-tempo judulnya Rasa Yang Tersembunyi (Deva featuring Sivia Azizah), dan yang low-tempo judulnya Berkelana (Deva). Kedua lagu itu ditulis nada dan musiknya oleh Ifa, sedangkan lirik ditulis oleh Ndit Naratama. Berkelana selalu ada di tiap episode sejak awal sampai akhir, sedangkan Rasa Yang Tersembunyi baru nongol di episode pertengahan. Sementara itu, di intro episode pertama sampai pertengahan, dipasang lagu Setan Jalanan milik RAKSASA, band rock yang gue juga ada di dalamnya. Lagu yang sudah sejak debut komiknya dirilis sudah menjadi soundtrack dari komik Setan Jalanan.

Masih banyak yang mau gue ceritain nih. Tapi, ntar aja dilanjut lagi ceritanya, guys!

Video musik Setan Jalanan milik RAKSASA (2014).

Video lirik Berkelana (OST FDR Aksi Setan Jalanan) yang dinyanyikan Deva Mahenra. Musik oleh Ifa Fachir, lirik oleh Ndit Naratama.

The Journey To “AKSI SETAN JALANAN” [1]

April 22, 2017 by adin
FrankBlog
aksi setan jalanan, diary franki, drama radio, film di radio, frankblog, frankkomik, komik, setan jalanan

Udah dengerin drama radio Setan Jalanan? Gimana menurut lo? Sekarang udah jalan 2 episode, sejak penayangan pertamanya 13 April lalu. Lumayanlah ya, untuk kick off…? Hehe.

Kenapa gue sebut kick off? Karena drama radio Setan Jalanan ini adalah produk turunan pertama – setelah merchandise – komik Setan Jalanan yang diproduksi oleh FranKKomiK. Langkah pertama gue untuk mensosialisasikan karakter komik Setan Jalanan ke publik yang lebih luas. Read More

© 2017 Franki Indrasmoro All rights reserved