KomikNAIF.
Petualangan NAIF Dan Mesin Waktu, judul aslinya. Tapi lebih sering disingkat aja jadi KomikNAIF. Kalo di twitter, sering disebut menggunakan hashtag (tanda pagar) jadi #KomikNAIF.
KomikNAIF.
Sudah beberapa tahun gue berkutat di KomikNAIF. Sebanyak 5 seri gue selesaikan cerita petualangan gue bareng keempat bandmates gue mengarungi dimensi waktu. “Ceritanya”, semua hanya khayalan. Yang beneran cuma nama-nama personil NAIF aja. Pepeng (gue), Emil, David dan Jarwo. Memang, pada awal gue mengkonsep komik ini di tahun 2003 gue udah bilang ke Emil, Jarwo dan David kalo gue mau “pinjam” nama NAIF dan para personilnya untuk gue angkat ke media komik. Cergam, kalo istilah resmi Bahasa Indonesia. Cerita bergambar.
KomikNAIF.
Kenapa komik?
1. Gue suka komik. Gue suka menggambar dan bercerita.
2. NAIF itu istimewa, menurut gue. Salah satu band di tanah air yang dianugerahi Tuhan sebagai band yang bisa diangkat ke media apapun. Buku cerita, komik, atau bahkan film. Bukan bermaksud membesar-besarkan band gue sendiri, tapi gue mengakui itu. Gue sendiri heran, kenapa kalo NAIF manggung -walaupun itu nggak rame penonton- selalu aja seru. NAIF seumur-umur manggung belum pernah disorakin untuk turun atau dilemparin karena nggak disukai penonton. Jangan sampe sih. Dan, ini nih… Sudah hampir 3 tahun belakangan ini, NAIF kalo manggung setlist-nya itu-itu aja. Bahkan, secar general, sudah hampir 18 tahun NAIF ngeband tapi tetep aja Piknik ’72, Mobil Balap, Posesif, dan Air & Api selalu dibawain… Tapi tetep aja penonton seakan nggak bosan sama lagu-lagu itu. Bahkan beberapa lagu di antara yang gue sebut tadi itu umurnya di atas panggung sama dengan umur NAIF. Sebutlah Piknik ’72. Sejak NAIF manggung pertama kali di tahun 1995 sampai sekarang, masih aja dibawain. Dan masih jadi request penonton juga. Hahaha. Belum lagi lagu Curi-Curi Pandang, Dia Adalah Pusaka Sejuta Umat Manusia Yang Ada Di Seluruh Dunia, Aku Rela, Uang, Jikalau, Benci Untuk Mencinta, dan beberapa lagi. Itu adalah judul-judul setlist wajib NAIF di atas panggung. Perhatikan deh.
So, nggak berlebihan kan kalo gue bilang NAIF itu istimewa? Hehehe… Amazing. Alhamdulillah sih. Sampe sekarang gue masih suka geleng-geleng kepala sendiri sambil berdecak ngeliat sepak terjang band gue ini. Bukan narsis.
Anyway, yes. Dua hal di atas sepertinya cukuplah menjawab pertanyaan kenapa gue bikin KomikNAIF.
KomikNAIF.
Sejak seri pertamanya di tahun 2010, dan sekarang di tahun 2013 akhirnya selesai juga. Ada rasa senang karena akhirnya bisa juga menyelesaikan 5 jilid buku komik bersambung, tapi ada rasa kehilangan juga. Kehilangan kisah petualangan serunya… Kehilangan guyonannya, yang merupakan hasil karya kawan-kawan Runa Studio, rekan kreatif gue di KomikNAIF. Terima kasih, Runa.
Gimana gue mengantisipasi rasa kangen gue itu? Maka muncullah ide untuk membuat epilog di akhir seri seri 5 KomikNAIF. Supaya ada bahan kalo mau ngelanjutin ceritanya lagi, suatu saat.
KomikNAIF.
Untuk merayakan akhir serial Petualangan NAIF Dan Mesin Waktu, gue mengundang kawan-kawan semua yang membaca tulisan gue ini, untuk hadir di acara Meet & Greet KomikNAIF (#MEETNGREETKOMIKNAIF). Acaranya akan diadakan di toko buku Gramedia Pondok Indah Mall 1 (Jakarta) tanggal 20 Juni 2013 jam 4 sore, dan di arena Pekan Raya Jakarta (di booth Kompas Gramedia) tanggal 23 Juni 2013 jam 6 sore (sebelum NAIF akhirnya tampil di panggung utama PRJ jam 9 malam).
Acaranya? Ada talkshow KomikNAIF bareng gue dan Runa, ada permainan seputar gambar-menggambar, dan beberapa permainan lagi, yang semuanya berhadiah istimewa persembahan dari gue dan Gramedia.
KomikNAIF.
Apakah ini adalah akhir dari kisah KomikNAIF? Belum tentu. Kita liat aja nanti. Yang pasti, dateng dulu aja ke #MEETNGREETKOMIKNAIF. Sampai jumpa!
#MEETNGREETKOMIKNAIF … Follow twitternya: @Komik_NAIF