PEMBUKAAN ARTWORK PROJECT “DIA ADALAH PUSAKA SEJUTA UMAT MANUSIA YANG ADA DI SELURUH DUNIA” RUANG RUPA

Eforia itu masih berlangsung hingga kini. 

Alhamdulillaah, Pembukaan ?#‎PameranNAIF? di RURU Gallery tadi malam, Kamis, 27 November 2014, berjalan lancar dan terbilang sukses. Sukses bikin RURU jadi gerah dan penuh sesak, sukses bikin jalanan di sekitar RURU jadi macet dan sukses bikin sulit nyari parkir. Hehe. Tapi semoga bisa bikin RURU lebih sukses pula.

Berawal dari proposal yang masuk ke manajemen NAIF dari kawan-kawan Ruang Rupa (RURU), bahwa RURU berniat mau bikinin NAIF seremonial ulang tahun ke-19 (NAIF berulang tahun tanggal 22 Oktober lalu) berupa sebuah pameran karya 19 seniman visual menterjemahkan 19 lagu NAIF ke dalam karya mereka, akhirnya terwujudlah semuanya. PameranNAIF bertajuk “Dia Adalah Pusaka Sejuta Umat Manusia Yang Ada Di Seluruh Dunia” ini sebetulnya merupakan salah satu konten dari agenda rutin RURU yang bernama Artwork Project. Di kesempatan sebelumnya sudah ada White Shoes And The Couples Company, The Experience Brothers dan lain-lain yang pernah menjadi konten kegiatan ini.

O iya, untuk yang belum tau, Ruang Rupa adalah suatu wadah yang mengakomodir para rupawan (maksudnya praktisi seni rupa, bukan orang-orang rupawan/cakep, hehe) berkespresi dan beeksperimen dengan karya mereka.
Nggak usah diomongin lagi deh gimana serunya acara pembukaan tadi malam. Lihat aja foto-foto di bawah, dan nilai sendiri. Hehe.

Eforia yang gue rasakan sekarang bukanlah karena keseruan dari acara tadi malam. Tapi adalah pertemuan dengan kawan-kawan lama dari IKJ yang hadir. Walaupun udah gue duga sebelumnya kalau di acara ini pasti akan banyak kawan-kawan lama, tetap aja cukup suprising. Terima kasih untuk RURU, Indra Ameng, Angga Nggok & RURU Shop, Hauritsa, juga kawan-kawan seniman yang berpartisipasi dan hadir dalam kegiatan ini.

#PameranNAIF “Dia Adalah Pusaka Sejuta Umat Manusia Yang Ada Di Seluruh Dunia” berlangsung tanggal 27 November s/d 5 Desember 2014, di RURU Gallery, Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6, Jakarta. Buka jam 12:00, tutup jam 21:00.
Mampir deh, dan rasakan aura keNAIFan yang ada di sana.


Set up akustik yang nge-art banget. Dasar seniman.
[Foto: Iyunk, 27.11.14]


Berpose bersama para seniman yang berpartisipasi dalam #PameranNAIF.
[Foto: Budi Cuprit, 27.11.14]


Suasana NAIF ngamen akustikan di RURU Gallery saat pembukaan #PameranNAIF. Rame… Gerraaahh… Tapi seru banget!
[Foto: Ronny Saeba, 27.11.14]


Ini adalah salah satu karya yang gue suka di#PameranNAIF. Karya Oom Leo, menggambarkan suasana lagu Selalu. Efek 3D-nya itu yang menarik.


Buku “Dia Adalah Pusaka Sejuta Umat Manusia Yang Ada Di Seluruh Dunia”, sebuah katalog artwork yang dipamerkan di #PameranNAIF, beserta cerita singkat perjalanan NAIF, dan lirik lagu NAIF.


Karya Gooodit ini sebetulnya berbentuk 3 Dimensi. Istilah seni rupanya adalah: instalasi. Gooodit di sini menterjemahkan lagu Jikalau. Fotonya ada di buku “Dia Adalah Pusaka Sejuta Umat Manusia Yang Ada Di Seluruh Dunia”.


Karya Ika Vantiani dan Uji Hahan ini memakai teknik mix media. Mereka menterjemahkan lagu Nyali.


Sepertinya Sari Sartje (vokalis White Shoes) memang kesengsem berat sama lagu Si Mesin Waktu. Ini adalah karya illustrasinya. Klasik, simple.


Gue nggak pernah bosan dengan fine art. Apapun itu gayanya. Dan karya lukis Jayu Julie ini memukau gue banget. Kebetulan dia menterjemahkan lagu Posesif, lagu NAIF yang keseluruhannya gue ciptakan.


Ini adalah karya lukis Hauritsa, yang juga adalah salah satu tim dokumentasi resmi NAIF. Ia mengambil Nanar sebagai lagu pilihannya untuk diinterpretasikan. Lagu yang maknanya dalam.


Ini adalah satu dari tiga seri karya illustrasi Emte, salah satu illustrator terkemuka di Indonesia Raya. Mengambil elemen komik lawas, Emte menterjemahkan lagu Piknik ’72, Mobil Balap dan Kuda Besi dengan nakal tapi keren.


Ricky Malau adalah salah satu kawan lama kami. Gue pribadi ngeliat banget progresi karya lukis beliau. Dan semakin ke sini semakin keren. Malau menterjemahkan lagu Penari Langit dengan apik, yang ia aplikasikan sebagai mural (gambar tembok).


Ini cover belakang buku “Dia Adalah Pusaka Sejuta Umat Manusia Yang Ada Di Seluruh Dunia”. Dijual selama pameran berlangsung, 27 November-5 Desember 2014, di RURU Gallery.


Errrr… Orang nyusruk? Penonton moshing??

Haha!… Ini dia tampak 3 dimensinya karya instalasi dari Gooodit yang gue sebut di atas tadi. Iseng aja gue jepret dari balik drumset.


Ini adalah Tony Tandun, salah satu kawan lama gue di IKJ dulu. Seorang disainer grafis handal yang mendisain cover album Jangan Terlalu NAIF. Termasuk orang yang pertama mengenal komputer grafis di IKJ pada masa itu, tahun 1994. Kawan lama yang pernah berjasa membantu gue di masa sulit dulu.

Sekarang sibuk nge-DJ. Good luck, Ndoen! Senang berjumpa elo di sini. Fotonya kurang jelas nih. ^^


Berfoto bersama salah satu kawan lama di IKJ dulu. Arie Stiawan, namanya. Paling jago kalau ngikutin gaya waria. Haha! Nice to see you again, man.
[Foto: dok. Arie Setiawan]