Ada 3 kartunis/komikus/illustrator Indonesia senior yang gue kagumi. Mereka adalah: GM Sudarta (alm), Dwi Koen, dan Wedha. Beruntung, gue sempat berkenalan dengan Dwi Koen dan Wedha. Berdua, mereka gue anggap sebagai mentor gue mengembangkan diri di dunia illustrasi dan komik.
Gue dipertemukan dengan Wedha tahun 1994. Nekad, gue sok ngelamar kerja jadi illustrator di majalah HAI selepas SMA, ngirim surat lamaran via pos. Hanya berbekal portofolio gambar-gambar buat buku tahunan SMA dan sertifikat pemenang lomba menggambar komik Kobo-Chan. Siapa kira, sekitar sebulan kemudian gue mendapat panggilan langsung dari mas Wedha, dan nggak pake lama, gue pun diterima sebagai illustrator freelance di sana. Betapa girang bukan kepalang! Diterima langsung sama idola! Orang yang dikenal berhasil “menghidupkan” sosok Lupus, karakter novel remaja gaul pada masanya. Ha ha ha! Gue nggambar di HAI sampai tahun 1997.
Nah, tahun 1999 adalah saat perkenalan gue dengan om Dwi Koen. Gue “kenal” beliau sejak kecil melalui komik strip Panji Koming di harian Kompas. Sama seperti GM Sudarta dengan karakter Oom Pasikom-nya. Waktu itu gue sedang meriset bagaimana langkah yang baik dalam membuat komik, untuk tugas akhir D3 gue di Seni Rupa IKJ. Gue berencana membuat komik perjalanan musik rock Indonesia untuk tugas akhir kuliah gue itu, tapi pada saat itu gue belum mengerti benar harus memulai dari mana. Melalui kakak kelas di kampus, IchwandiarDono, yang kebetulan adalah salah satu putera si om, gue pun akhirnya bisa bertemu langsung dengan bapaknya Sawung Kampret, dan memasuki ruang kerja beliau, juga melihat langsung proses pengerjaan komik-komiknya. Kalo waktu itu udah ada medsos, pasti gue langsung update Snapgram… Ha ha ha!
Selamat beristirahat GM Sudarta. Kita memang belum berkenalan. Tapi saya sudah kenal karya-karya Anda sejak saya kecil. Terima kasih.
Untuk om Dwi Koendoro dan mas Wedha Abdul Rasyid, salam sejahtera dan sehat selalu.