SEBUAH KEBAIKAN UNTUK SEMESTA

Ngelanjutin omongan soal Karma di tweet gue kemarin (Selasa, 11/09/2012).. Banyak yang merespon, ada yang bilang mereka percaya adanya Karma, ada juga yang bilang nggak percaya.

Kita sering nyebut kata “karma” dan sering denger kata “hukum karma”. Tapi apa sih Karma itu?

Karma dalam agama Hindu dan Buddha selalu berhubungan dengan konsep inkarnasi seseorang di dunia. Kalo kita berbuat baik, setelah mati nanti akan lahir kembali dalam jasad yang lebih baik dan hidup bahagia, sampai akhirnya menuju Kesempurnaan. Kalo berbuat buruk, kita akan lahir dalam bentuk yang buruk setelah mati. Kalo mau lahir dalam bentuk baik, yaa perbaikilah hidupnya.

Beberapa agama lainnya, termasuk Islam (agama yang gue yakini) nggak mempercayai adanya inkarnasi. Agama yang nggak mempercayai proses kelahiran kembali sampai akhir jaman nanti, pasti mempercayai adanya alam kekal yang bernama Surga dan Neraka. Kalo kita berbuat baik selama hidup di dunia, kita akan masuk Surga. Sebaliknya, Neraka adalah tempat siksa terpedih dan kekal bagi orang-orang yang selama di dunia berbuat buruk.

Di Islam juga mengenal Kifarah, yaitu suatu proses pembakaran dosa di dunia. Bisa aja kita jatuh sakit atau miskin mendadak, itu adalah karena perbuatan buruk kita juga di masa lalu. Bahkan ketusuk duri aja, dalam Islam, bisa jadi adalah sebuah pembakaran dosa. Hanya Tuhan yang tau. Yang pasti, di Islam nggak mempercayai bahwa dosa yang kita bikin itu akan ditanggung sama orang lain (saudara atau keturunan). Dosa kita adalah dosa kita, pahala kita adalah pahala kita. Kalo ada saudara yang akhirnya kena imbas, itu pun belum tentu karena salah mereka atau salah kita. Bisa jadi mereka juga pernah melakukan kesalahan lain.

Seperti teori Butterfly Effect… Apa yang kita lakukan, akan berdampak terhadap masa depan kita dan (mungkin) orang lain. Karena kita adalah makhluk sosial, semua pasti akan saling berhubungan satu sama lain.

Apapun itu, mau Kifarah atau Karma, atau mungkin istilah lain dalam agama/kepercayaan lain, semuanya mengajarkan manusia untuk berbuat kebaikan. Tuhan menciptakan alam semesta yang telah berbuat baik kepada manusia, dengan membiarkan manusia hidup tentram di dalamnya. So, sudah sepantasnya -dan seharusnya- manusia menjaga alam semesta yang telah baik kepadanya dengan cara berbuat kebaikan juga. Kepada sesama, kepada makhluk lain. Supaya terjadi keseimbangan di alam semesta.

Agama adalah kepercayaan. Lo bisa percaya tuhan Allah, bisa kepada Yesus, atau Siddharta.. Kepercayaan tiap orang berbeda, tergantung pilihan hatinya. Kita bisa mengajak, tapi kita nggak bisa memaksa. Itu masalah hati.

Berbuat baiklah sesuai dengan kepercayaan elo sendiri, Kawan.

PS: Kalo ada kata/kalimat gue yang salah, itu salah gue. Mohon dikoreksi. Terima kasih.