SAATNYA BERAKSI, BUKAN SEKEDAR BASA-BASI

Sudah berapa lama gue menggarap Setan Jalanan? Menurut riwayat perjalanan konsep Setan Jalanan, karakter gue itu sudah berusia 11 tahun. Terhitung sejak tahun 2003, saat gagasan itu keluar dari otak gue. Tapi kalau dihitung sejak intensnya gue kembangkan lagi konsep dan cerita Setan Jalanan sampai akhirnya komik jilid pertamanya rilis, di tahun 2014 ini usia Setan Jalanan baru 2 tahun saja.

Dua tahun. Apa yang sudah gue capai di Setan Jalanan? Buku laris? Karakter ngetop? Produk turunan? Hehe… Belum. Belum kok. Gue masih aja berkutat di tahap sosialisasi. Gue masih terus memperkenalkan karakter ciptaan gue ini ke masyarakat luas. Luas yang gue maksud di sini adalah seluas-luasnya. Biarlah mereka yang belum baca komiknya nggak usah baca dulu. Biarlah mereka mengenal dulu siapa dan apa itu Setan Jalanan (SJ). Melalui merchandise yang gue bikin, juga melalui berbagai kegiatan lapangan SJ, baik itu yang bikin sendiri atau numpang di kegiatan orang lain.

Sejak tahun 2012 sudah beberapa acara yang SJ ikuti. Umumnya sih melalui lapak FrankStore, toko online gue. Mulai dari woro-woro doang sebelum ada produknya, sampai akhirnya beneran jualan produknya. Superheroes Day tahun 2012 adalah debut gue memperkenalkan SJ. Saat itu gue masih memperkenalkan simbolnya melalui stiker dan kaos. Lalu di HelloFest9 tahun 2013, gue mulai memperkenalkan produk SJ #0 dan lagu soundtrack-nya – setelah sebelumnya gue gelar acara launching paket komik SJ #0 di Food Garden, Kemang. Sementara itu di media sosial gue udah duluan ngasih perkenalan karakter ini dan sinopsis komiknya melalui teaser di Youtube, akun Twitter, Facebook, dan juga di website personal gue – tentunya.

Tahun 2014, tepatnya di bulan Juni, SJ #1 dirilis. Setelah itu, perlahan gue mulai ingin menghadirkan SJ secara fisik – berada di antara kita. Maka, gue hidupkan karakter ciptaan gue itu melalui cosplay (costume playing). Cosplay SJ mengawali debutnya di acara Popcon Asia 2014, bulan September lalu (intip: https://www.facebook.com/media/set/?set=a.808137899236298.1073741831.453728248010600&type=3). Kemudian, di bulan Oktober, SJ turut berpartisipasi dalam acara Jakarta Cosplay Parade. Alhamdulillah, di acara tersebut SJ udah mulai diposisikan sebagai bintang tamu.
Dan kemarin tanggal 22-23 November 2014 SJ ikutan HelloFest10, dan mendapat satu panggung sendiri untuk berpresentasi, memperkenalkan diri. Biasa, seperti di beberapa event terdahulu, gue sertakan SJ ke dalam booth FrankStore. Dan, sementara itu, gue bersama tim FrankKomik juga kini sedang menjalankan acara yang kami garap secara independent, bekerjasama dengan Cendana Art Media (penerbit SJ) dan Sekolah Tinggi Mediakom Trisakti, berkeliling ke 5 Sekolah Menengah Atas di DKI Jakarta. Diawali di SMK Muhammadyah 9, Kebayoran Lama. Misinya adalah memperkenalkan sebuah profesi kreatif yang bisa diandalkan dalam dunia professional. Yaitu profesi illustrator. Sambil juga memperkenalkan SJ kepada mereka para siswa sekolah tersebut.

Intinya sih, di dalam tulisan gue kali ini, gue ingin menyampaikan pesan ke elo semua – terutama yang sedang berkecimpung di dunia industri kreatif seperti gue saat ini – untuk nggak terlalu mengharapkan orang untuk membeli karya elo. Tapi juga berusaha untuk mendekati mereka, memperkenalkan karya lo kepada mereka. Bikin mereka jatuh cinta dengan karya lo, sehingga mereka nggak bisa melepaskan diri darinya. Hehe. Jangan berkeluh kesah dan mempermasalahkan kenapa orang nggak mau beli karya kita. Jangan pula jadi kesal dan menyalahkan rekan bisnis kita karena kurang mempromosikan karya kita. Sekarang saatnya kita beraksi, bukan hanya berbasa-basi. Tengok kembali ke apa yang telah kita hasilkan ini. Karya kita sendiri. Apakah memang layak untuk disukai? Apakah memang sudah semaksimal itu kita mencoba memperkenalkan hasil kerja kita? Jawab aja sendiri.

Alhamdulillah, sejauh ini apa yang gue inginkan dari usaha gue di SJ menghasilkan respon yang baik, positif, dan sesuai dengan harapan gue. Membut gue semakin percaya bahwa apapun yang kita lakukan dengan ikhlas dan penuh kecintaan, hasilnya pun akan baik pula.

“Peng, bikin filmnya dong!”
“SJ keren tuh, Peng. Lo mau bikin animasinya, nggak? Gue ada kawan nih yang bisa ngebantu bikini.”
“Kalo SJ ada action figure-nya, tambah keren tuh!”
“Bikin game SJ seru juga, Peng. Yuk?”
… Dan segudang ide lain terlontar dari orang-orang terdekat gue. Apakah gue terpikir untuk melakukan itu semua? Tentu saja!
Seperti yang selalu gue ucapkan… Setiap kreator komik pasti kepengen banget komiknya diangkat ke film. Setiap kreator komik pasti ngebet banget karyanya dibikin game dan action figures. Itu semua adalah produk turunan yang umum dari sebuah komik.
Gue pun mau!… Tapi apakah semudah itu? Tentu nggak. Mungkin itu akan gue realisasikan. Tapi nanti aja. Gue saat ini cuma mau satu hal aja dulu: menyelesaikan trilogi komik SJ ini.

Fokus, dan jangan terburu nafsu. Itu yang gue pelajari dari banyak proyek-proyek kreatif yang gue kerjakan sebelum SJ, termasuk juga proyek gue di bidang musik. Sambil berusaha, berdoa, dan sisanya biarkan tangan Tuhan yang menentukan. Semua hal itu baik bagi kita.


Disain promo acara Ayo Berkomik, roadshow Setan Jalanan keliling 5 SMA se-DKI Jakarta.


Disain promo Setan Jalanan di Jakarta Cosplay Parade 2014.
Sumber: https://www.facebook.com/media/set/?set=a.830151177034970.1073741836.453728248010600&type=3


Foto suasana kegiatan Setan Jalanan di HelloFest10.
Sumber: https://www.facebook.com/media/set/?set=a.841110185939069.1073741837.453728248010600&type=3