LANGKAH AWAL SANG RAKSASA (Sebuah Jurnal Pribadi)

Gue mau sedikit share tentang RAKSASA nih. Yes, beberapa waktu lalu RAKSASA baru aja selesai mixing di tempat Mr. JM alias Joseph Manurung, seorang “ahli mencampur” suara musik supaya terdengar lebih ciamik, yang ilmunya sudah nggak perlu diragukan lagi. Dan memang, hasil rekaman RAKSASA terasa lebih nendang berkat racikannya.

Mungkin banyak yang belum tau RAKSASA, side band gue bersama Adi Cumi (Fable, vokal), Iman Fattah (dulu Zeke And The PoPo, gitar), Adrian “Ian” Adioetomo (musisi solo blues, gitar) dan Bonny Sidharta (DeadSquad, bass). Gue sendiri yaa main drums. Untuk info lengkap RAKSASA, silakan intip website pribadi gue (www.frankiindrasmoro.com), atau kunjungi www.raksasaproject.wordpress.com, dan follow Twitter-nya: @RAKSASA_PROJECT.
Main sama RAKSASA itu menyenangkan. Dan yang pasti bisa jadi sarana gue olahraga. Hehe.. Gue latihan band keringetan cuma kalo main sama RAKSASA dan TheTimeTravellers (side band gue lainnya yang ber-Indorock ria). Bukan karena di NAIF nggak pake power atau males-malesan, tapi karena spirit dari musiknya itu yang rata-rata bertempo cepat. Banyak yang gue pelajari dalam teknik drumming dalam dua band gue selain NAIF itu, terutama dalam bermain speed.

Di RAKSASA (karena sekarang kita ngomongin RAKSASA) gue lebih banyak mengeksplor cara bermain drums bergaya rock yang lebih kental ketimbang di NAIF. Dan pastinya dalam pemilihan sound di rekaman juga beda. RAKSASA lebih modern. Bonny banyak ngebantu gue dalam urusan pemilihan sound drums. Walaupun cukup kental blues dan classic rock-nya, tapi gue nggak mau musik RAKSASA terjebak dalam imej rocker gaek. Gue pribadi pengen band ini terasa muda, walaupun yang main orang-orangnya udah bisa dibilang nggak (terlalu) muda lagi.

Sejak memulai gerakan bareng vokalis Adi Cumi (setelah mundurnya Eka “The Brandals” Annash) dan Bonny (sepeninggalnya Sammy “Seringai” Bramantyo) di awal 2010, kami banyak dibantu oleh Kartika Jahja (Tika And The Dissidents) dalam fasilitas ruang studio di rumahnya yang bebas kami pake untuk latihan. Semua demi ngejar deadline ngumpulin materi untuk debut album. Alhasil, nggak sampe enam bulan, RAKSASA udah dapet 9 lagu. Cukuplah untuk album.

Cukup ajaib juga ngejam bareng empat musisi lintas genre itu. Masing-masing orang ngebawa cara bermainnya. Bayangin aja… Gue dengan pukulan drums classic rock gue, berpadu sama cabikan bass ala metalnya Bonny, digabung sama ritem konstan padat dan suara-suara ajaib dari gitarnya Iman yang dikawinin sama melodi bluesnya Ian. Ditambah pula desahan sexy dan lengkingan tingginya suara Cumi yang terkesan agak fals tapi asik.

“Semua kayak nggak nyambung, tapi unik,” begitu komentar Emil NAIF. Gue sendiri nggak nyangka semuanya bisa digabung. Hehe.. Pokoknya yang menyatukan kami cuma Rock… Itu aja!

Proses pembuatan lagu di studio cukup singkat, tapi yang lama justru proses rekamannya. Maklum, band swadaya… Semuanya serba ngepas dan hasil kolekan kocek masing-masing. Bahkan kami kudu ngamen beberapa kali dulu untuk membiayai rekaman kami. Itu pun setelah dibantu oleh beberapa teman kami yang punya studio rekaman, seperti studionya Taufik Sanjaya (T en T Studio, Kelapa Gading) untuk drums tracking semua lagu kecuali Nyalakan Apimu (beserta instrumen lainnya) yang dilakukan di studionya Bison (B-Sound, Condet), Aroel “Stereomantic” (studio pribadinya di Pejaten), Abim (Rossi Studio, Fatmawati), dan Zeke Khaseli (Black Studio di Panglima Polim).

Belum lagi bantuan tenaga dan waktu dari kawan-kawan kami, Caturadi Septembrianto (Frezia / AVA) sang operator andalan gue untuk drums tracking, Komeng, Charles, dan Rafi Sujud, yang bener-bener memperlancar proses rekaman. Dan seorang teman kami juga, Eunice Nuh, juga turut berandil besar dalam pengadaan panggung pertama RAKSASA memperkenalkan lagu-lagu sendiri.

Keterbatasan kocek itulah yang bikin proses rekaman agak lama dan mau nggak mau harus pindah-pindah studio dan gonta-ganti operator. Karena nggak semua studio dan operator bisa nyamain jadwal kocek kami. Hehe.. Kasian ya? Tapi justru di situ juga letak serunya main di RAKSASA. Gue berasa jadi seperti menapak tilas masa-masa susahnya ngeband di jaman dulu. O iya, bahkan Iman juga sempat beberapa kali turun tangan mengoperasikan alat rekam buat Ian dan Bonny. Waktu itu di studionya Tika.

Sekarang, alhamdulillah RAKSASA udah selesai mixing. Tinggal mastering, sambil mikirin rencana rilis dan promonya. Dan yang pasti, menyesuaikan jadwal para personil dengan band dan kegiatannya masing-masing. Haddeehh, itu juga pe er banget tuh! Hehe..

Beberapa bulan lalu RAKSASA pernah ngerilis single pra album yang judulnya Pesawatku Delay (versi demo) – yang bisa diunduh gratis bareng lagu Nyalakan Apimu (demo) di blog resmi RAKSASA – ke radio-radio. Dan sepertinya dalam waktu dekat ini kami akan ngerilis lagi satu single pra album, yang judulnya Vampir Betina (Penyiksa Iman). Judulnya asik ya? Kerjaannya Cumi tuh! Hehe..

Albumnya sendiri kapan rilisnya, kira-kira?? Kami sendiri belum tau pasti. Targetnya sih di tahun 2011 ini juga. Bismillah. Titip doanya aja yaa…

Jakarta, 22 Juni 2011