KETIKA BERITA POLITIK KITA KULIK

Politik.

Banyak orang yang benci dengan politik. Karena politik itu kotor. Politik itu kejam. Gue pun bukan orang yang menyukai dunia politik, bahkan berita-berita politik.

Tapi ada yang perlu kita ingat.

Kita sebagai rakyat biasa adalah bagian dari rencana mereka kaum elite politik. Kita sebagai warga negara “jelata” sering dijadikan korban dan tumbal dalam permainan catur mereka pengelola negara. Kita perlu tau politik. Kita perlu buka lebar-lebar semua indera kita agar mendapat banyak wawasan tentang politik. Sejarah dalam hal ini sangat penting untuk kita kulik. Jangan jadi orang yang buta sejarah dan tuli akan wawasan politik. Yang buta dan tuli itulah yang berpeluang besar menjadi bodoh. Dan bila sudah bodoh, kita akan mudah terpengaruh.

Capek sama artikel-artikel dan meme di Facebook yang disebar orang? Ya, memang. Gue juga capek. Tapi jangan lantas kita menghindar dari itu semua. Media nggak akan bisa kita hindari. Kita nggak dapat itu dari internet, kita akan bisa dapat dari surat kabar. Kita bisa dapat itu dari televisi. Kita bahkan bisa dapat itu dari selebaran di jalan, atau desas-desus dari mulut orang. Desas-desus itu yang paling berbahaya.

Yang paling benar, menurut gue, ya kita buka seluasnya aja wawasan kita. Kita tampung semua informasi yang kita terima. Kita saring dan cari tau kebenarannya. Kalau berita yang sekiranya nggak kita yakini kebenarannya, ya jangan kita sebar (bagi/share). Cukup berhenti di kita aja. Itulah pentingnya kita membaca artikel penuh, jangan cuma dari headline-nya aja. Semua akan menimbulkan perdebatan tanpa tamat di kolom komentar.

Berdebat tanpa bekal ilmu pun akan membuat perdebatan itu sia-sia. Cuma akan menimbulkan permusuhan. Permusuhan inilah yang akan merusak persatuan. Kalau persatuan sudah rusak… Kayaknya nggak perlu gue lanjutkan kalimat gue.

Intinya: Be smart, guys. Selamat berkarya.