Aahh, Lega!

Rasa puas dan senang saat kita baru aja menyelesaikan suatu urusan yang sempat mengganjal, tentunya punya sensasi tersendiri. Gue lagi ngalamin perasaan itu saat ini.
Kemarin (Rabu, 28/04/2010) gue baru aja nyelesaiin seri kedua komik Petualangan NAIF Dan Mesin Waktu yang gue bikin bareng tim Rumahwarna. Memang belum sepenuhnya, masih ada beberapa revisi. Tapi setidaknya udah bisa dibilang final.
Seri kedua akan naik cetak dalam minggu depan, dan rencananya akan terbit di pertengahan bulan Mei. Mundur sebulan dari yang direncanakan, karena gue dan tim harus mengejar kontinuitas kerja seri-seri berikutnya, ditambah juga sempat terhenti sehubungan dengan wafatnya ibunda gue tercinta. Maaf sebesarnya gue ucapkan atas keterlambatannya. Banyak yang udah nanya ke gue kapan komik kedua akan keluar, dan biasanya gue cuma bisa ngejawab dengan senyum. Kali ini kalo gue ditanya hal serupa, gue akan bisa jawab dengan mantap, “sebentar lagi – di bulan Mei.”
Hahaha…

Seri kedua komik Petualangan NAIF Dan Mesin Waktu ini judulnya “Johan Dan Enny”. Ngambil dari judul salah satu lagu band gue, NAIF, yang kebetulan lagunya juga gue yang karang. Setting cerita dalam komik adalah Jakarta tahun 1972, dimana NAIF (dalam komik) terlibat dalam perseteruan yang terjadi antara sepasang kekasih, Johan dan Enny.
Johan adalah figur pemuda masa itu yang berandalan – masa pencarian jati diri. Ia adalah pimpinan sebuah geng motor jalanan yang disegani. Wataknya keras. Karena itulah Enny, pacarnya, lama-kelamaan nggak tahan sama dia, dan minta putus. Di saat inilah tiba-tiba Enny bertemu sama para personil NAIF yang nggak sengaja nyasar ke masa itu, gara-gara sebuah radio antik yang – secara kebetulan mereka beli di pasar loak (baca seri pertama) – ternyata adalah sebuah mesin waktu. Kedekatan Enny dengan salah satu personil NAIF ini memancing cemburu Johan, yang sebetulnya masih cinta sama Enny dan pengen balikan sama cewek manis itu. Waah, ada cinta segitiga nih! Hahahaa…
Tapi siapa sangka, radio antik yang di satu sisi itu menimbulkan musibah bagi NAIF, tapi di sisi lain mereka jadi berkesempatan untuk mengalami pengalaman yang takkan mungkin terlupakan! Gimana nggak? Mereka bisa kelilingan Jakarta dan ngeliat suasana kota metropolitan yang masih sejuk di masa itu (baca seri pertama), dan berkesempatan untuk nonton sebuah panggung besar yang diisi oleh The Mercy’s, Panbers, Rhapsodia, dan Koes Plus. Bahkan salah satu dari NAIF sempat pula ketemu sama salah satu pemain band tersebut. Acara apa pula itu? Dan siapa dari NAIF yang beruntung ketemu sama artis top itu? Temukan jawabannya di seri kedua.
Banyak yang berkomentar di seri pertama komik debut gue itu ceritanya sangat ringan untuk sebuah kisah petualangan. Saking ringannya, bahkan nggak sampe 10 menit, bukunya udah habis terbaca. Hahaha… Memang, seri pertama adalah hanya sebuah perkenalan tokoh dan sedikit kisah awal NAIF ngedapetin radio antik itu yang kelak akan ngebawa mereka bertualang menjelajah dimensi waktu. Jadi nggak terlalu banyak gue masukkan intrik di dalamnya. Ditambah juga, proses pengerjaan seri pertama itu relative singkat – cuma 3 bulan – yang bikin hasilnya sangat kurang maksimal (plus minim balon kata). Itu gue akui. Tapi liat aja, di seri kedua dan seterusnya, gue jamin akan makin seru ceritanya, dan gue beserta Rumahwarna tentunya akan terus berusaha semaksimal mungkin bikin pembaca komik ini puas dan senang membacanya.
Terima kasih sebesarnya kepada kalian yang udah ngasih kritik dan saran. Itu sangat membantu memotivasi kami.
Tunggu tanggal beredarnya yaa? Nggak lama lagi kok. Pertengahan Mei 2010 ini.
Semangaattt!!!