The Journey To “AKSI SETAN JALANAN” [1]

Udah dengerin drama radio Setan Jalanan? Gimana menurut lo? Sekarang udah jalan 2 episode, sejak penayangan pertamanya 13 April lalu. Lumayanlah ya, untuk kick off…? Hehe.

Kenapa gue sebut kick off? Karena drama radio Setan Jalanan ini adalah produk turunan pertama – setelah merchandise – komik Setan Jalanan yang diproduksi oleh FranKKomiK. Langkah pertama gue untuk mensosialisasikan karakter komik Setan Jalanan ke publik yang lebih luas.

Selama ini mungkin bagi elo yang sering wara-wiri di acara-acara pop culture udah sering melihat Setan Jalanan, baik itu cuma nongol di banner booth FranKKomiK atau nongol secara fisik melalui pemunculan cosplay. Sampai mungkin ada sebagian dari elo yang sampai bosan melihatnya. Haha! Memang itu adalah bagian dari rencana gue dan rekan gue di FranKKomiK, mas Aria Baja, untuk “mencuci otak” kalian akan karakter komik kreasi gue ini. Biar kalian semua kenal Setan Jalanan. Setidaknya mengenalnya secara fisik. Bentuknya, kostumnya, helmnya. Bahwa Setan Jalanan itu adalah karakter komik, seorang pembasmi kejahatan bermotor. Sang Pemotor Misterius. Semua kami lakukan dalam rangka itu. Dalam beberapa kesempatan wawancara dengan media yang membicarakan soal komik Indonesia, gue selalu bilang bahwa sepertinya para produser, seniman, penulis dan penerbit komik kita perlu lebih belajar bagaimana cara menjual komik. Termasuk gue, yang notabene adalah anak baru di industri komik. Walaupun secara usia gue nggak lagi bisa dibilang anak-anak. Hehe.

Sengaja gue membuat “tahap pertama” komik Setan Jalanan sebanyak 3 jilid dulu, karena gue sadar diri banget bahwa, kalau mau sukses memajukan komik di Indonesia nggak hanya bisa puas dengan sekedar terbit aja. Apalagi apabila di komik ini kita mengenalkan sebuah karakter ikonik – atau setidaknya kita sengaja mendisainnya karena bermaksud membuatnya jadi ikonik. Kita akan bersaing dengan komik-komik luar yang diterbitkan di sini, yang sudah pasti akan lebih dikenal dan digemari. Nah, “digemari”, itu kuncinya! Kita perlu membuat karakter kita digemari orang-orang. Kita perlu mengajak orang-orang untuk membaca komik kita yang sudah kita terbitkan itu dengan mengerahkan seluruh energi kita. Kita perlu mengajak orang-orang untuk ikut menyelam bersama kita ke dalam dunia yang kita kreasikan dalam komik kita itu. Kita perlu mengajak mereka untuk mengenal tokoh-tokoh yang ada dalam dunia rekaan kita itu.

Promosi? Ya, promosi memang perlu. Tapi ada yang lain yang nggak kalah penting: produk turunan – sebagai salah satu bagian dari marketing tools karakter komik kita.

Bertahun-tahun malang melintang di industri musik, gue dipaksa belajar banyak soal bisnis dan marketing. Seniman belajar marketing? Yep. Gue pikir, dengan mempelajari ilmu marketing, seniman akan lebih bisa menempatkan posisinya di industri. Mau sebesar apa dirinya dan karyanya dikenal orang, dan kalau karya seninya adalah karya seni komersil, dia bisa lebih ngerti mau selaku apa karyanya di dunia yang luas ini.

Singkat kata, drama radio yang diberi judul Aksi Setan Jalanan adalah satu langkah awal yang FranKKomiK gunakan untuk mengenalkan karakter yang komiknya digambar Haryadhi ini ke publik secara luas.

Kenapa drama radio? Well… Kenapa nggak? Hehehe. Jujur, gue nggak tau kenapa. Gue waktu itu cuma berpikir kalau setelah trilogi komiknya selesai, kayaknya lucu juga kalau ceritanya diangkat ke drama radio. Sesimpel itu. Lagian, gue pikir, saat ini sepertinya baru drama radio aja yang gue mampu kerjakan. Bikin animasi atau film layar lebar mungkin masih terlalu muluk untuk dijalankan. Gue, sebagai orang yang udah cukup lama terjun di musik, memiliki hubungan yang cukup mesra dengan media, terutama radio. Jadi, gue pikir nggak ada salahnya nyoba ngobrol sama mereka. Apalagi, menurut sejarah perjalanan komik di Amerika, banyak karakter-karater komik di sana yang di masa awalnya juga menggauli media radio untuk memperkenalkan diri ke publik saat itu. Di Indonesia sendiri, drama radio punya banyak fans di era 1980an dan 1990an.

Lalu, setelah gue diskusikan ke mas Baja, walau awalnya dia agak heran juga sama ide ini, akhirnya dia setuju. Kami berdua sepakat untuk memproduksi drama radio Aksi Setan Jalanan.

Kita sambung lagi nanti ceritanya, guys!

Dengerin #FilmDiRadio #AksiSetanJalanan di Gen 98,7 FM Jakarta setiap Jumat, jam 09:00 WIB. Tayang ulang di jam 17:00 WIB dan 22:00 WIB.

 

#FilmDiRadio #AksiSetanJalanan dibintangi Deva Mahenra (Kelana/Setan Jalanan), Shareefa Daanish (Josephine), Abimana (Inspektur Surya), Sammy Bramantyo (Jarot) dan Chelsea Islan (Tya).