Menunggu

Menunggu…

Seringkah kalian dalam posisi menunggu? Sebel? Kesel? Bete? Hahaa… Iya, gue ngerti banget. Menunggu adalah pekerjaan paling dibenci kebanyakan orang. Tapi sebetulnya secara nggak sadar menunggu itu sangat berguna untuk kita.

Menunggu – bagi gue sekarang ini – adalah sebuah terapi. Kok terapi? Nah, mari kita ngomongin soal tunggu-menunggu.

Gue bukan orang yang sering tepat waktu. Bahkan banyak orang udah ngecap gue itu orang yang suka ngaret. Jadi gue lebih banyak ditunggu orang dari pada menunggu.

Awalnya gue adalah orang yang tepat waktu, saat gue masih di bangku SMP dan SMA. Tapi karena sering dibikin menunggu oleh teman-teman gue, akhirnya gue memutuskan untuk pelan-pelan agak ngaret dikit. Eeh, lama-lama malah gue jadi tukang jualan karet beneran. Hahahaa..

Tapi bukan berarti gue nggak pernah dalam posisi menunggu. Dan gue sama sekali nggak keberatan kalau disuruh menunggu. Dalam banyak hal gue pun sering dalam posisi menunggu. Terutama dalam berproses sesuatu.

Menunggu adalah bagian dari proses sesuatu kegiatan yang sedang atau akan kita lakukan, demi tercapainya tujuan kita – apapun tujuan kita itu. Dan untuk itu, dibutuhkan kesabaran. Karena itu tadi di atas gue bilang bahwa menunggu itu bagi gue adalah sebuah terapi. Terapi melatih kesabaran kita untuk meraih segala tujuan kita.

Setiap orang dalam hidupnya pasti punya tujuan. Beberapa malah punya banyak tujuan. Termasuk gue. So, setuju nggak kalo gue anggap bahwa kita semua ini sekarang dalam proses menunggu? Jadi, untuk apa benci sama pekerjaan menunggu? Toh kita semua sekarang ini sedang melakukannya kok. []