Indie, Non Mainstream, dan Cutting Edge

Menurut gue ICEMA adalah acara yang keren. Konsepnya sangat nyentil. Memang, dalam dunia industri – apapun – akan sangat mungkin bakal terjadi kesenjangan antara pihak raksasanya yang besar dengan pelaku industri kecil. Kemudian umumnya akan muncul kelompok-kelompok yang nggak puas sama kondisi industri besar yang penuh monopoli. Begitu pula dalam industri musik. Akhirnya nongollah gerakan independent yang kemudian ngetop dengan istilah “indie”.

Belakangan, indie menjadi trend. Lo nggak keren kalo nggak indie, begitu kurang lebih image yang dibentuk. Lagi-lagi aroma komoditi baru tercium di sini. Banyak acara dan kegiatan yang misinya – baik itu tulus atau sekedar ngikut trend aja – untuk mendukung gerakan musisi non mainstream dan bakat-bakat muda yang belum tersalurkan secara maksimal. Indie pun terdengar di mana-mana. Banyak musisi non mainstream yang akhirnya bisa dikenal orang. Semua orang mulai mengakui eksistensi mereka. Tapi belum ada acara yang bermisi untuk menghargai hasil kerja para musisi non mainstream. Nah, di sinilah cerdasnya ICEMA mengambil lahan itu, yang jelas-jelas masih kosong. Awarding ini bisa jadi tempat bagi mereka yang berpotensi tinggi dalam musik dan cukup diakui, tapi ngerasa kurang dihargai sama pasar (baca: masyarakat luas). Dari sinilah para musisi non mainstream diharapkan bisa lebih bikin orang jadi melirik mereka dan lebih bisa membuktikan masyarakat luas bahwa mereka juga layak diperhitungkan.

Sangat disayangkan kalo ada pihak yang mikir bahwa acara ini dibikin untuk memerangi sang industri mainstream. Dan amat disayangkan juga kalo dari pihak ICEMA nggak memikirkan untuk mengekspand sisi promosi dan pemberitaan mengenai acara ini. Karena – entah guenya yang kurang memonitor atau gimana – gue nggak ngeliat ada publikasi yang besar dalam ajang ini. Karena, menurut gue, walaupun kita berkiprah dalam lingkup yang kecil, bukan berarti lantas kita menutup diri sama mereka yang ada di luar sana, kan? Biar gimana pun, kita kudu mengupayakan lebih keras agar karya kita terdengar di ujung sana.

Event ini sebaiknya gak usah jd gap antara mainstream dengan non mainstream. Jadikanlah acara ini bagian dari entertainment, yang bisa jadi hiburan kita semua sekaligus mengapresiasi karya musisi-musisi kita. Biarlah ujung-ujungnya masyarakat yang menilai sendiri.

Antara musik mainstream dan nonmainstream, semua toh judulnya sama: berkarya. Tapi dengan caranya masing2.

Pokoknya Indonesia Rocks deh!
{jcomments on}

�