CUMA SEKEDAR CERITA

Udah nonton film In The Heart Of The Sea? Film Holywood yang diangkat dari kisah nyata yang menginspirasi novel klasik karya Herman Melville, Moby Dick. Gue baru aja selesai nonton lagi – untuk yang kesekian kali – di TV. Salah satu film besutan Ron Howard yang gue suka.
Anyway, di akhir film yang bercerita tentang petualangan pelaut bernama Owen Chase dalam memburu – dan diburu – ikan paus putih besar di laut lepas itu, ada adegan dimana pada akhirnya Chase dan beberapa pelaut lainnya berhasil pulang ke kampung halaman mereka, trus Chase ketemu sama anak perempuannya yang belum pernah ketemu sang ayah sejak ia lahir. Nah, momen ini yang selalu bikin gue terharu. Ngebayangin perasaan si ayah dan si anaknya. Jadi ingat pengalaman gue pertama kali nginggalin anak gue, Lumina, dulu di tahun 2005, untuk berangkat tour bareng NAIF selama 3 bulan nonstop nggak pulang; hanya terpaut 3 atau 4 bulan setelah Mina – begitu panggilannya – lahir. Pas gue pulang tour (gue ingat banget perasaan itu), masuk ke pagar rumah mertua gue dan disambut semua anggota keluarga, gue lihat Mina – dan Mina juga lihat gue. Kami sama-sama terdiam. Seakan waktu berhenti sesaat – atau setidaknya berjalan lambat sekali. Fokus gue cuma ke Mina. Semua yang ada di sekitar gue dan Mina seakan menghilang di detik-detik itu. Mina tampak nggak mengenali gue. Gue tau itu. Saat gue ulurkan kedua tangan gue untuk menggendong Mina. Tanpa suara, tanpa kata-kata. Hanya tatapan mata tulus dan senyum tulus gue. Mina diam. Mamanya Mina yang saat itu menggendongnya, ngedeketin Mina ke gue. Nggak lama kemudian kedua tangan mungil Mina membalas uluran tangan gue. Matanya berkaca-kaca. Bukannya gue ge-er, tapi pada detik itu gue rasakan kerinduan Mina ke gue. Rindu akan sosok ayahnya yang selama beberapa bulan cuma bisa dia dengar eksistensinya dari mamanya dan keluarganya yang lain; rindu akan sosok ayahnya yang selama itu dia cuma tau dari suara saat dia dihubungi via telepon, atau dari wajah yang dia lihat di foto. Gue bisa rasakan itu semua.

 

Keharuan.

 

Ya. Keharuan itu yang gue alami lagi setiap kali nonton adegan akhir film In The Heart Of The Sea. Sialan! Keren banget memang si om Ron Howard!