Catatan Penulis KomikNAIF 5: Titik Cerah

Nggak ada kata lain selain “Alhamdulillah” saat beberapa hari lalu sebelum gue nulis catatan ini akhirnya berhasil menyelesaikan secara tuntas pekerjaan terakhir seri kelima buku ini, komik Petualangan NAIF Dan Mesin Waktu (baca: KomikNAIF). Kenapa ada kata “tuntas” di sini? Karena sebetulnya KomikNAIF seri 5 yang seharusnya beredar setahun lalu ini sudah selesai sejak lama, tapi belum benar-benar tuntas. Dan kini udah beneran tuntas!

Gue kira waktu itu KomikNAIF 4 adalah yang terlama jedanya setelah seri sebelumnya, tapi ternyata seri kelimanya jauh lebih lama. Sebabnya bukan karena kesulitan gue dalam mengatur waktu atau karena belum ada ide atau karena alasan teknis lainnya, tapi lebih kepada masalah manajerial. Ya, ada sedikit perombakan tim kerja KomikNAIF, yang akhirnya berimbas ke masalah teknis juga. Cukup bingung juga gue waktu itu menanggapi banyak pertanyaan seputar KomikNAIF.

“Bang, kapan nih seri kelima KomikNAIF keluarnya?”, “Om, udah Januari nih, kok KomikNAIF seri lima belum beredar juga ya?”, belum lagi pertanyaan dari penerbit, “Mas Pepeng, kapan naskah KomikNAIF 5 bisa dikirim ke kami ya?”, dan lain-lain pertanyaan dari sudut kanan-kiri-atas-bawah. Hahaha. Tapi Alhamdulillah akhirnya gue udah nggak perlu pusing lagi soal itu. Segala puji bagi Tuhan Sang Pencipta yang banyak memberikan gue ilham sehingga bisa lahir KomikNAIF ini.

Banyak terima kasih untuk kawan-kawan yang setia nungguin KomikNAIF (atau lebih tepatnya udah mulai nggak peduli? Hahaha!), juga untuk kawan-kawan dari NAIFFUNCLUB yang selalu support gue dan KomikNAIF beserta proyek-proyek gue lainnya.

Terima kasih Lumina Lamya Kamiilah, putri tercinta yang selalu mendukung papanya, juga kepada mamanya Lumina, Ika Chandra Permatasari, yang banyak membantu gue memberi masukan tentang artistik KomikNAIF selama ini (bahkan turut mendisain cover bukunya).

Terima kasih kepada Bianca Juninta Utama Putri atas segala dukungan dan masukannya yang berarti untuk serial komik ini, kepada Ryant Mbek Sang Manusia Galon dan Wildan Rahman Sang Manusia Pelor, Deni “Thukulanda” Purwanto Kurir Multitalenta, dan Ahmad Awaluddin The Cool Admin (baru keliatan cerewet kalo main kartu semalaman, haha!).

Terima kasih kepada teman-teman lama yang pernah terlibat dalam proyek KomikNAIF: mas Iwan Gunawan, Saut Irianto, Uwi Mathovani, Hendri “Jamsoy” Pribadi, dan Antonius “Dodot” Asmoro.

Terima kasih Hikmat Dharmawan, juga Beng Rahadian, atas masukannya yang berarti dalam penulisan naskah komik.

Dan yang terpenting, terima kasih banyak sekali untuk studio Runa yang telah berjasa besar dalam proses produksi KomikNAIF selama ini: Suryo Nugroho papanya Injit, Joko Purwanto, Dukie Dukun, Arief Yuntoro, Hendra Yudha Lantu, dan semua teman-teman Runa; juga kepada mas Candra Gautama, Pax, Ratna Wulandari Sawaruto, dan Kepustakaan Populer Gramedia. Tanpa kalian, naskah KomikNAIF mungkin nggak akan terbit.

Well, semua kebersamaan baru terasa berkesan setelah menjelang berpisah. Itu biasa, seperti halnya yang gue rasakan sekarang. KomikNAIF adalah pengalaman pertama gue sebagai seorang penulis. Penulis komik. Komikus? Mungkin. Yang pasti, melalui KomikNAIF inilah gue mulai menapakkan kaki di dunia baru gue, di dunia komik… dunia idaman gue saat kecil: penjadi komikus atau penulis komik.

Apakah KomikNAIF akan berakhir di seri kelimanya? Mungkin iya, mungkin nggak. Berakhir atau tidak kisah petualangan NAIF bersama mesin waktu mereka, yang pasti gue bertekad untuk nggak berhenti menulis komik. Ada beberapa judul komik ke depan yang udah gue persiapkan saat ini. Bismillah.

Wassalam. Semoga Tuhan selalu melindungi kita, aamiin.

 

Jakarta, 21 Maret 2013

 

Franki Indrasmoro

Penulis